Senin, 29 April 2024

Persiapan berangkat Umroh

 Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dimuliakan dalam agama Islam. Menjadi satu dari dua ibadah besar dalam Islam, umroh memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk mengunjungi tanah suci Makkah dan melakukan serangkaian ritual yang penuh makna. Persiapan sebelum berangkat umroh adalah kunci untuk memastikan perjalanan ibadah ini berjalan lancar dan bermakna.

Pengenalan Umroh

Apa itu Umroh?

Umroh merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan dengan mengunjungi Makkah dan melakukan serangkaian ritual ibadah di sana. Meskipun tidak diwajibkan seperti haji, umroh tetap memiliki nilai dan keutamaan yang tinggi dalam Islam.

Pentingnya Umroh dalam Islam

Umroh merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa dan memperoleh pahala yang besar. Selain itu, umroh juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan.

Persiapan Fisik dan Mental

Kesehatan Fisik

Sebelum berangkat umroh, sangat penting untuk memastikan bahwa kesehatan fisik dalam kondisi prima. Ini meliputi pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan mengambil langkah-langkah pencegahan jika diperlukan.

Kesiapan Mental dan Spiritual

Selain kesehatan fisik, kesiapan mental dan spiritual juga perlu dipersiapkan dengan baik. Berdoa, memperkuat iman, dan membersihkan hati dari segala beban adalah langkah awal yang penting.

Dokumen dan Persyaratan

Paspor dan Visa

Pastikan paspor dan visa Anda dalam keadaan lengkap dan tidak akan kedaluwarsa selama masa perjalanan. Periksa juga persyaratan visa untuk negara yang akan Anda singgahi selama perjalanan.

Vaksinasi dan Kesehatan

Beberapa negara mensyaratkan vaksinasi tertentu sebelum memasuki wilayahnya. Pastikan Anda telah divaksin sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan membawa catatan vaksinasi yang diperlukan.

Pemilihan Paket Umroh

Menyesuaikan dengan Keperluan dan Budget

Pilihlah paket umroh yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Ada berbagai jenis paket umroh yang ditawarkan, mulai dari yang sederhana hingga mewah.

Memilih Jenis Akomodasi yang Sesuai

Akomodasi selama umroh juga perlu dipertimbangkan dengan baik. Pastikan tempat menginap memberikan kenyamanan dan kemudahan akses ke tempat-tempat ibadah utama.

Persiapan Finansial

Biaya Umroh dan Perkiraan Pengeluaran

Hitung dengan cermat biaya umroh beserta perkiraan pengeluaran selama perjalanan. Buatlah rencana keuangan yang matang agar tidak mengalami kesulitan di tengah perjalanan.

Rencana Keuangan yang Matang

Siapkan dana secara bertahap untuk biaya umroh dan persiapan lainnya. Jangan lupa untuk menyisihkan dana darurat sebagai antisipasi jika terjadi hal yang tidak terduga.

Persiapan Fisik dan Pakaian

Menyiapkan Pakaian Ihram

Pakaian ihram adalah pakaian khusus yang dikenakan selama umroh. Pastikan Anda telah mempersiapkan pakaian ini sebelum berangkat dan memastikan bahwa pakaian tersebut bersih dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Barang-barang Penting Lainnya

Selain pakaian ihram, pastikan Anda juga membawa barang-barang penting lainnya seperti perlengkapan mandi, obat-obatan pribadi, perlengkapan shalat, serta perlengkapan lain yang mungkin Anda butuhkan selama perjalanan.

Pengetahuan Tentang Tempat

Mengetahui Lokasi-lokasi Penting

Sebelum berangkat, luangkan waktu untuk mempelajari lokasi-lokasi penting di sekitar Makkah dan Madinah. Ini termasuk lokasi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta tempat-tempat sejarah dan religius lainnya yang akan Anda kunjungi.

Memahami Tatanan Keamanan dan Tata Tertib

Penting untuk memahami tatanan keamanan dan tata tertib yang berlaku di tanah suci. Ikuti aturan yang ada dan jangan melakukan hal-hal yang melanggar norma dan nilai-nilai agama serta budaya yang berlaku di sana.

Kesiapan Spiritual

Meningkatkan Iman dan Ketaqwaan

Jadikan waktu sebelum berangkat umroh sebagai momen untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan. Perbanyak ibadah, bacaan Al-Quran, dan doa-doa agar hati menjadi lebih bersih dan siap menerima berkah dari Allah.

Mempersiapkan Diri untuk Ibadah yang Intensif

Persiapkan diri secara mental dan fisik untuk menjalani ibadah yang intensif selama umroh. Ini termasuk berjalan kaki di bawah terik matahari, berdesak-desakan di tengah kerumunan jamaah, serta menjalani ritual-ritual ibadah yang membutuhkan ketabahan dan kesabaran.

Tips untuk Maksimalkan Pengalaman Umroh

Berdoa dan Meminta Petunjuk Allah

Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta petunjuk Allah sepanjang perjalanan umroh Anda. Percayalah bahwa setiap langkah yang Anda ambil akan dipandu oleh-Nya.

Berinteraksi dengan Jamaah dan Petugas

Manfaatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan jamaah dan petugas umroh lainnya. Bertukar cerita, berbagi pengalaman, dan membantu sesama jamaah adalah bagian dari keberkahan perjalanan umroh.

Doa dan Dzikir Sebelum Berangkat

Doa Perlindungan dan Keselamatan

Bacalah doa perlindungan dan keselamatan sebelum berangkat, memohon kepada Allah agar memberikan perlindungan dan keselamatan selama perjalanan.

Dzikir untuk Memperkuat Iman

Selain doa, jangan lupa untuk membaca dzikir dan wirid-wirid yang dapat memperkuat iman dan keteguhan hati Anda dalam menjalani ibadah umroh.

Persiapan Kembali ke Rumah

Membawa Oleh-oleh dan Kenang-kenangan

Setelah menyelesaikan ibadah umroh, pastikan Anda juga membawa oleh-oleh dan kenang-kenangan untuk dibagikan kepada keluarga dan sahabat di rumah.

Membawa Kembali Semangat dan Pembelajaran

Selain oleh-oleh fisik, bawa juga kembali semangat dan pembelajaran yang Anda dapatkan selama perjalanan umroh. Jadikan pengalaman ini sebagai modal untuk meningkatkan kualitas hidup dan ibadah Anda di masa yang akan datang.

Persiapan untuk Umroh Berikutnya

Menjaga Kondisi Fisik dan Spiritual

Setelah kembali dari umroh, jaga kondisi fisik dan spiritual Anda agar tetap dalam keadaan yang prima. Lanjutkan ibadah dan amalan yang telah Anda lakukan selama umroh.

Merencanakan Kembali Perjalanan Spiritual

Jadikan pengalaman umroh sebagai pemicu untuk merencanakan kembali perjalanan spiritual di masa mendatang. Tetaplah bersemangat dalam menjalani ibadah dan mencari keberkahan dari Allah SWT.

Kesimpulan

Persiapan sebelum berangkat umroh merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan pengalaman ibadah tersebut. Dengan persiapan yang matang, Anda dapat menjalani perjalanan umroh dengan lebih tenang dan khusyuk, serta memperoleh manfaat dan berkah yang besar dari-Nya.

FAQ

Apakah Umroh hanya untuk orang kaya?

Umroh tidak hanya untuk orang kaya. Meskipun memerlukan biaya, umroh dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki kemampuan finansial dan kesiapan untuk menjalankan ibadah tersebut.

Apakah Umroh bisa dilakukan setiap saat?

Umroh dapat dilakukan kapan saja selama tahun, tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu seperti haji. Namun, memilih waktu yang tepat sesuai dengan kesiapan fisik dan finansial Anda adalah hal yang bijaksana.

Bagaimana cara mengatasi kelelahan selama Umroh?

Untuk mengatasi kelelahan selama umroh, pastikan Anda istirahat yang cukup, menjaga pola makan yang sehat, dan minum air yang cukup. Berdoa juga dapat menjadi sumber kekuatan dan ketenangan bagi jamaah.

Apakah anak-anak bisa melakukan Umroh?

Ya, anak-anak juga dapat melakukan umroh asalkan dalam pengawasan orang tua atau wali yang bertanggung jawab. Namun, pastikan bahwa anak-anak dalam kondisi sehat dan mampu menjalani perjalanan tersebut.

Bagaimana cara memilih travel umroh yang terpercaya?

Pilihlah travel umroh yang memiliki reputasi baik dan telah terdaftar resmi di Kementerian Agama atau lembaga terkait lainnya. Periksa juga testimoni dan ulasan dari jamaah sebelumnya untuk memastikan kualitas pelayanan mereka.

Rekomendasi Travel Umroh Terbaik

Pentingnya Ibadah Umroh

Umroh Disabilitas

Paket Umroh Plus Qatar Ekonomis

Minggu, 11 Februari 2024

islam amerika


Budaya islam di Amerika
Oleh : Mawardi Dewantara
           
           

Abstrak
            Setiap negara diseluruh dunia passti memiliki budaya asli yang sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat di tempat tersebut. Begitupula dengan Negara Amerika yang memiliki budayanya masing-masing. Pada penelitian kali ini, akan dijabarkan bagaimana Islam sebagai budaya yang baru di kalangan Negara Amerika dapat menyatu padu dan memberikan pengaruh terhadap kebudayaan mereka.
            Penelitian tentang kebudayaan Amerika ini akan dititikberatkan pada segi histori, pola fikir, dan juga kesenian Negara Amerika.dan atas hadirnya budaya baru yaitu budaya Islam di Negara Amerika, memberikan sedikit banyak dampak dan pengaruh termasuk penyatuan budaya yang disebut dengan sinkretisis budaya dan pengusung budaya Islam murni yang disebut dengan Puritanisme Islam di dalam kehidupan budaya Negara Amerika.
            Penelitian kali ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimanakah kehidupan umat muslim di Negara Amerika dan kegiatan mereka dalam berbudaya islam di tengah-tengah kehidupan budaya barat yang banyak bersimpangan dengan syariat
Islam

Pendahuluan
Kehidupan umat muslim tabisa lepas dari budaya islam, karena budaya itu terbentuk dari hal-hal yang diwajibkan Allah kepada umat muslim yang mencakup syariah, aqidah, dan akhlak.ketiga hal itulah yang menjadi cirri khas kebudayaan dan peradaban islam. Turunnya islam menawarkan kebudayaan baru di Makkah dan banyak ditolak pada awal kemunculannya. Tetapi kebudayaan baru ini diterima sepenuhnya di kalangan penduduk madinah kala itu. Datangnya budaya islam ke madinah dapat mendorong kemajuan kota ini dengan pesat dan menjadi awal mula peradaban islam terbentuk. Peeradaban islam yang hanya mencakup kota madinah ini menjalar luas di penjuru Arab dan meluas hingga dataran Eropa pada masa kekhalifahan Abbasyiah.
Berbeda dengan peradaban Islam yang semakin maju, peradaban barat yang dulunya menjadi peradaban paling maju sedikit demi sedikit semakin mudur dengan adanya politisasi dari gereja yang membuat tiang dari sebuah peradaban yaitu ilmu pengetahuan macet pada titik yang ditetapkan oleh gereja. Kondisi ini menciptakan perasaan traumatis dalam diri setiap penduduk. Dan membuat kepercayaan terhadap agama mulai memudar di kalangan Negara-negara barat.[1]
            Pada makalah kali ini akan dibahas tentang bagaimana kehidupan keagamaan terutama islam dapat berkembang di salah satu dari Negara-negara barat yaitu Amerika. Yang dulunya terkenal rasis dan menjadi Negara yang bebas seperi sekarang. Penjabaran makalah ini akan banyak meliputi pandangan penduduk Amerika dengan background budaya barat terhadap islam dan budayanya. Dan bagaimana umat muslim puritan ataupun sengkretis mejalankan budayanya di tengah-tengah kebudayaan barat yang memiliki banyak perbedaan.

Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Amerika memandang agama Islam
2.      Bagaimana budaya islam memasuki kebudayaan Amerika
3.      Singkretisme dan puritanisme islam di Ameriaka
Tujuan
1.      Menjelaskan pendangan Amerika terhadap agama islam
2.      Mengenalkan budaya islam puritan dan singkretis dalam kebudayaan Amerika
3.      Kehidupan ber islam di Merika

BAB 2
Pembahasan

2.1. Masuknya islam ke Amerika
            Islam masuk ke Negara Amerika melalui empat babak yang berbeda. Setiap babak dimana islam masuk selalu diserati dengan berbagai fenomena, keadaan budaya dan masyarakat yang berbeda-beda di setiap babaknya.

            Babak pertama adalah jauh sebelum Colombus menginjakkan kaki di benua Ameriaka tepatnya pada tahun 1178 M. Tapi pernyataan ini masih diperdebatkan dikalangan ilmuan sejarah.sebelum penjelajah spanyol menemukan dan menginjakkan kaki pertama kali di benua Amerika, Islam Afrika Barat sudah membangun peradaban di Ameriaka. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya perbendaharaan kata dari orang-orang Pima di barat daya dan bahasa Algonquina yang berasal dari bahasa Arab. Selain itu tercatat juga di Memoir Cristhoper Colombus bahwasannya dia menemukan masjid di atas sebuah bukit di pesisir Kuba ketika menginjakkan kaki pertama kali disana. Peta yang digunakan Colombus kala menjelajahi Samudra tidak lain adalah peta Al-Idris seorang ilmuan muslim yang pernah bekerja di Sicilia. Seorang ahli geografi muslim juga menceritakan bahwasannya jauh sebelum Colombus mengijakkan kaki di Ameriak, 8 orang ahli pelayaran islam berasal dari Lisbanon telah melakukan serangkaian perjalanan guna menemukan pulau-pulau di daerah Atlantik yang akhirnya mengijakkan kakinya di Amerika.[2] Tapi pernyataan ini banyak dibantah oleh para ilmuan disebabkan kurang kuatnya argumen yang mendukung pernyataan tersebut dan menyatakan fase masuknya Islam ke Amerika pada kisaran Abad ke 16 dan 18.

            Babak kedua ini lah yang menjadi kesepakatan sebagian besar ilmuan. Bahwasannya islam masuk ke Amerika yaitu pada Abad 19. Penyebaran islam di masa ini berawal dari pengiriman budak-budak kilit hitam dari daerah Afrika Barat yang banyak diantara mereka adalah seorang muslim. Peradaban islam di Afrika Barat yang sudah sangat berkembang menyumbangkan banyak hal terutama dalam hal pendidikan. Hampir seluruh budak kulit hitam itu bias baca tulis dengan huruf arab. Tetapi kemampuan dan dan potensi yang dimiliki orang kulit hitam tidaklah diakui dan bahkan dimanipulasi seakan-akan orang-orang itu lemah dan bodoh dengan mempekerjakannya di perkebunan agar tidak ada yang tahu kemampuan para budak itu. Dan bahkan tak jarang banyak budak yang lupa cara menulis karena begitu lama tidak menulis dan mebaca. Hal semacam ini dilakukan karena keadaan yang ada tidak sesuai dengan stereotip orang kulit putih yang rasis terhadap ras kulit hitam. Argument ini menyatakan bahwasannya muslim adalah umat keturunan para budak yang hina. Hal ini lah yang kelak menjadi akar kehinaan muslim dihadapan kaum kulit putih di Amerika.[3]

            Pada babak ketiga masuknya islam ke Amerika dimulai dengan adanya imigrasi penduduk setelah perang dunia ke-2. Imigrasi penduduk ini membawa orang-orang Palestina yang terusir dari Israel, orang-orang mesir dan Irak yang lari akibat kekacauan politik di negaranya, serta orang-orang Yogoslavia dan Albania

            Babak yang terakhir terjadi ketika adanya perubahan-perubahan pada undng-undang imigrasi di Amerika pada pertengahan tahun 1960-an yang  menghadirkan para professional islam yang berpendidikan dari seluruh dunia. Beberapa dari mereka bermukim di Amerika untuk mencari pekerjaan yang sesua dengan pendidikannya. Dari sisnilah dimulainya islam yang terus berkembang hingga kini di Amerika.[4]

2.2 Budaya Amerika memandang Islam
            Berbicara tentang budaya Ameriaka, tidak akan jauh-jauh dari pembahasan budaya bangsa-bangs Barat. Dan bahkan mungkin kita akan sulit menemukan budaya-budaya asli Amerika sendiri atau budaya penduduk Amerika yang telah banyak di genosida oleh bangsa kilit putih yaitu suku Indian.
            Berbicara tentang budaya Amerika tidak akan bias lepas dari kata rasisme, sekulerisme, liberalism, dan Kristen protestan. Empat hal tersebut yang menjadi budaya di kalangan penduduk Amerika.

            Rasisme adalah tindakan deskriminatif yang berdasar warna kulit atau ras tertentu. Rasisme sendiri sebenarnya sudah muncul bersama terciptanya manusia yang memiliki sifat bawaan alamih yang berupa ego. Keegoisan seseorang terus berkembang hingga seseorang itu hidup berkelopok dan menyatakan kelompoknya lebih ungul dari kelompok yang lain lalu terjadilah deskriminasi dan intimidasi terhadap kelompok yang dianggap rendah.[5]

            Sedang rasisme yang terjadi di Amerika berawal dari kedatangan Eropa kulit Putih ke Tanah Amerika dengan dipimpin Cristhoper Colombus. Disana mereka bertemu dengan penduduk asli daerah itu yang konon berasal dari Asia dan sudah menempati tanah Amerika sejak 20.000 tahun sebelum kedatangan Colombus. Orang-orang kuit putih itu datang dan mengira bahwa tanah yang mereka injak adalah tanah India. Oleh sebab itu orang orang asli disana disebut dengan orang Indian. Orang-orang kulit putih tersebut datang dan ingin menguasai tanah disana. Niat tersebut tidak disetujui oleh penduduk asli Ameriaka atau orang Indian. Dari situ lah terjadi pepetrangan antara orang0orang kulit putih Eropa dan orang-orang kulit hitam Indian. Peperangan tersebut berakhir dengan kekealahan bagi orang-orang Indian. Dan tanah Amerika pun dikuasai oleh orang-orang kulit putih.Kekalahan orang-orang Indian atas Eropa mengakibatkan pandangan baru terhadap orang kulit hitam Indian sebagai seorang yang hina, bodoh, dan primitive. Dimulailah perasaan unggul orang-orang kulit puti terhadap orang-orang kulit hitam yang menjadi akar rasisme.

            Seiring berkembangnya dunia perindustrian, penduduk amerika kulit putih sukses menjadi produsen kapas dunia. Kebutuhan terhadap budak ataupun buruh sangat mendesak orang-orang kulit putih dikarenakan semakin bertambahnya permintaan dunia terhadap produk kapas mentah. Kebutuhan terhadap budak ini menuntut Amerika kala itu untuk mendatangkan orang-orang kulit hitam dari Afrika barat pada abad 18 dan 19. Diafrika Barat kala itu sudah terbangun peradaban islam yang maju. Lebih dari sepuluh juta orang Afrika Barat diangkut paksa ke Ameriaka untuk dijadikan budak. Dan sebagian besar dari mereka adalah seorang muslim. Budak-budak muslim tersebut yang didatangkan ke Amerika hamper seluruhnya dapat menulis dan membaca dengan aksara arab. Keadaan ini sangat berlawanan dengan pandangan mereka terhadap orang-orang kulithitam. Dan Orang-orang kulit putih yang memiliki budak seringkali tidak menggolongkan mereka sebagai orang Afrika melainkan sebagai orang Arab.[6]
            Diskriminasi orang kulit putih terhadap orang kulit hitam dan kedatangan umat muslim sebagai budak kulit hitam ke Amerika memberikan pandangan buruk terhadap islam. Mereka beranggapan bahwa islam adalah agama budak kulit hitam yang rendah dan hina. Ditambah dengan anggapan orang-orang kulit putih bahwasannya para budak muslim berkulit hitam itu berasal dari Arab, Negara yang menjadi tempat pertama terbentuknya peradaban islam.

            Selain budaya ameriak yang sangat rasis, penduduk kulit putih juga membawa pemikiran psca reinasance ke Ameriaka. Pemikiran liberal dan sekuler sangat kental dengan kehidupan Negara Barat pasca Reinasance. Pola fikir ini sebenarnya adalah bentuk trauma orang-orang Barat yang selama ratusan tahun dipolitisasi oleh gereja[7]. Libralisme dan sekulerisme hadir bersamaan dengan datangnya orang-orang Eropa ke Amerika. Pemikiran liberal ini lah yang menjadi landasan berfikir para pembesar Amerika dalam memandang segala hal, termsuk dalam hal politik yang akhirnya mejadikan liberal sebagai bentuk pemerintahannya. Pemikiran liberal yang dimiliki oleh orang-orang terpandang itu menuntut untuk bias hidup tanpa adanya sesuatu yang mengikat termasuk Negara. Budaya ini sangat berlawanan dengan budaya yang diusung oleh umat muslim dan mengakibatkan keterkucilan orang muslim di Amerika.

            Budaya yang msih kental di Amerika diantaranya adalah budaya Kristen protestan yang juga sangat kental di kalangan penduduk Amerika yang masih memeluk agama tersebut kala itu. Dan dengan pemeluk-pmeluknya yang merupakan orang kulit putih, Agama ini menjadi agama yang unggul dan utama hingga menjadi budaya di kalangan penduduk Amerika. Budaya dari agama ini juga memberi pengaruh terhadap islam yang saya sebut dalam makalah ini dengan islas singkretis dan akan seya jabarkan di bab selanjutnya.

            Budaya yang terbentuk dari rangkaian sejarah tersebut memberikan sebuah pola pandangan orang Amerika yang salah terhadap Muslim di sana. Pola pandang yang berlawanan dengan islam itu telah menjadi mayoritas di Ameriak sedanangkan Muslim sendiri masih menjadi minosritas dan tak jarang masih mendapatkan diskriminasi dari penduduk Amerika.

2.3 Singkretisme dan puritanisme
            Pembicaraan tentang singkretis dan puritan merupakan cabang pembahasan budaya. Kali ini, islam akan dibahas sebagai sebagian dari budaya. Ada beberapa pandangan tentang makna subuah budaya islam. Diantaranya adalah seperti yang diungkapkan oleh Geetz  bahwasannya agama adalah sebuah budaya atau dalam kata lain, agama merupaka pedoman manusia dalam memberikan interpretasi dan bertindak[8]. Selaras dengan itu Geetz juga mengungkapkan bahwasannya agama adalah suatu system symbol yang berfungsi untuk mengukuhkan suasana hati dan motivasi yang kuat dan mendalam dalam diri manusia dengan memformalisasikan konsepsei tentang tatanan umum eksistensi dan membungkus konsep itu dengan aura aktualisasi yang bagi perasaan dan motivasi tampak realistik[9].

            Ungkapan Geetz tersebut menunjukkan bahwa budaya adalah suatu konsep atau symbol-simbol yang terbentuk dalam fikiran dan ide manusia. Dengan kata lain budaya adalah suatu system ide ataupun pemikiran. Budaya-budaya yang sering kita lihat seperti kesenian, tata karma, dan lain sebagainya adalah sebuah implementasi ataupun buah dari ide dan pemikiran suatu kelompok yang disepakati. Tetapi budaya sendiri berada di konsepsi fikiran bukan berada di luar fikiran.

            Ketika memandang islam sebagai sebuah budaya, terutama didalam sebuah kelompok, islam merupakan konsepsi ide dari Allah SWT yang disepakati oleh kelompok tersebut dan mengimplementasikan ide tersebut dengan berbagai bentuk ibadah. Begitu pula ketika islam sebagai budaya membaur dan memasuki suatu kelompok atau golongan dengan budaya yang berbeda. Proses pertemuan budaya tersebut terjadi didalam ide dan pemikiran setiap individu. Maka wajar jikalau banyak kita temukan perbedaan dalam hal pemikiran, ide ataupun hasil dari pemikiran tersebut yang dari situlah terciptanya berbagai budaya yang berunsur islami ataupun islam yang berunsur budaya.

            Budaya yang berunsur islami berarti menjadikan budaya yang ada sesuai dengan konsep dasar islam. Sedangkan islam yang berunsur budaya berarti menjadikan islam sesuai dengan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat. Fenomena ini wajar terjadi di kalangan mayarakt yang berbudaya karena setiap orang memiliki budaya dalam bentuk ide yang jika berbenturan ataupun bertemu dengan konsepsi ide budaya yang lain akan terjadi pergeseran salah satu budaya ataupun kedua budaya tersebut tergantung kuatnya penanaman setiap budaya tersebut dalam diri seseorang. Tatkala budaya islam lebih kuat dan dominan, maka yang akan terjadi adalah budaya yang berunsur islam. Ini berarti islam yang tertanam kuat di dalam diri seseorang menggeser peran budaya yang datang lalu memodifikasi budaya tersebut. Begitu juga sebaliknya, tatkala dominasi pada diri seseorang adalah budaya selain islam, maka ketika datang ide tentang budaya islam,  budaya islam akan tergeser dan termodifikasi sesuai dengan budaya yang dominan paa diri seseorang tersebut. Dari konsepsi tentang budaya dan islam sebagai budaya itu munculah yang sering kita sebut dengan istilah singkretis dan puritan dalam budaya[10].
            Singkretis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti usaha untuk mencaripenyesuaian antara dua aliran. Sedang secara etimologi berasal dari kata syin
(dalam bahasa arab) dan Kretiozein yang berarti mencampur adukkan unsur-unsur yang saling bertentangan.[11] Dalam budaya jawa sudah banyak terjadi singkretisme budaya dengan budaya Islam. Yang dilakukan oleh Wali Songo. Seperti budaya jawa di kala itu yang masih memegang teguh Hindu Budha dipertemukan oleh Wali songo dengan budaya Islam dalam bentuk rekontruksi seni pewayangan yang berunsur Hindu Budha dan memasukkan nilai-nilai islam di dalamnya. Misalnya pada cerita Bimasuci dimana Bima yang merupakan salah satu dari Pandawa lima yang diperintah oleh gurunya resi Durna untuk mencari “Air Suci Perwita Sari Kayugung susuhing Angin” di laut selatan. Air suci perwita sari atau air kehidupan adalah lambing ilmu yang sejati.Kayugung Susuhing Angina tau kayu besar sarang nafsu adalah lambing rintangan-rintangan yang menghambat tujuan manusia karena dipengaruhi oleh nafsu lawamah, ammarah, sufiyah, muthmainnah. Jadi Bimasuci adalah kisah mencari ilmu sejati dengan melewati berbagai rintangan. Dan pada puncaknya, Bima bertemu dengan Dewa Ruci yang mirip dengannya tetapi jauh lebih kecil dari Bima. Lalu Bima diperintahkan untuk masuk kedalam telinga Dewa Ruci dan didlam telingan itulah Bima mendapat banyak pelajaran hidup. Kisah ini merupakan bentuk rekontruksi pewayangan dengan memasukkan unsure tasawuf ke dalam cerita pewayangan. Dan banyak lagi contoh-contoh yang lain. Singkretis islam di Indonesia dipegang oleh Nahdhotul Ulama sedang di Amerika diperankan oleh Nation of Islam

            Sedang puritan dalam memiliki arti kumpulan sejumlah kelompokkeagamaan yang memperjuangkan kemurnian doktrin dan tata cara peribadatan serta kesalehan perseorangan dan jemaaat. Istilah puritan sering disandingkan engan istilah ortodoks dan funamentalis. Dimana ajarannya bertujuan untuk mengembalikan islam yang banyak bercampur dengan budaya lain kepada islam yang murni ari Nabi Muhammad SAW. Kaum puritan berpendapat bahwa islam itu suci dan satu, ketika islam dicampur adukkan dengan budaya diluar islam berarti sudah mengkotori dan bahkan sudah keluar dari kriteria islam yang sesungguhnya.di Indonesia kaum puritan dipegang oleh Muhammadiyah sedang di Amerika kaum puritan diperankan oleh America society of Muslim yang didirikan olehWarith Deen Muhammad yang meriupakan anak dari Elijah Muhammad.
           
2.4 Singkretis Islam di Amerika
            Kebudayaan yang terus berkembang di dunia ini seiring kemajuan zaman menuntut islam untuk bisa menyatu dengan budaya-budaya yang ada. Begitu pula yang tersirat di benak orang-orang singkretis islam di Amerika. Mereka memilih untuk menjadikan islam sebagai agama dan budaya ini bisa menyatu dan membaur dengan budaya-budaya yang ada.
            Empat hal yang sudah tersebut sebelumnya yaitu rasisme, sekularisme, liberal,dan kristern protestan merupakan budaya yang sudah membaur dengan masyarakat  Amerika.
            Akibat dari perlakuan rasisme sangat dirasakan oleh umat muslim Amerikayan hampir seluruhnya adalah kulit hitam yang didatangkan dari Afrika Barat untuk dijadikan budak di Amerika. Ditambah lagi dengan terjadinya peristiwa 11 September 2001 dimana dua pesawat yang dibajak oleh ekstrimis islam Al-Qaeeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden menabrak dan menghancurkan dua menara kembar WTC (World Trade Center) setinggi 110 lnatai dengan tujuan balas dendam atas dukungan Amerika terhadap Israel. Tetapi, banyak fakta yang tidak sesuai dengan berita yang tersebar tentang kejadian tersebut.
            Hal-hal tersebut yang menjadi landasan penduduk Amerika melakukan diskriminasi terhadap umat muslim yang sudah tercoreng nama baiknya dengan adanya peristiwa tersebut. Perlakuan diskriminatif yang berbentuk perlakuan dengan prasangka, perlakuan secara khusus oleh petugas keamanan bandara, disebut dengan nama panggilan yang menghina, diperlakukan secara khusus oleh penegak hokum, dan serangan fisik ini terbukti dengan adanya beberapa kejadian diantaranya ketika sekelompok muslim mendekati masjid di Sterlin, Virginia sebelum menaiki bis untuk mendonorkan darah, terlihat tulisan “Matilah babi-babi, muslim terbakar semua”. Di Alexandria seseorang melemparkan batu bata yang dibungkus kertas dengan pesan bernada kebencian dan memecahkan sbuah took buku islam.[12] Dan banyak lagi kejadian dan peristiwa-peristiwa intimidasi yang lain.
            Hal ini yang mendasari organisasi islam di Amerika yaitu NOI atau Nation of Islam menjadikan tujuan utama dari organisasi islam ini adalah penuntutan kesamaan hak dan penghapusan diskriminatif.Nation of Islam adalah gerakan keagamaan Afrika- Amerika muslim yang didirikan di Ditroit, Michigan, oleh Wallance D. Fard Muhammdad pada juli 1930. Dia berangkat untuk memperbaiki kondisi spiritual, mental, social, dan ekonomi dari orang-orang kulit hitam dan wanita Amerika. Daro 1934-1975, NOI dipimpin oleh Elijah Muhammad yang juga mendirikan bisnis kepemilikan real estate, angkatan bersenjata, dan sekolah.
 Organisasi ini lebih mengarah kepada perjuangan orang kulit hitam atas orang kulit putih dan banyak mengabaikan pengetahuan islam yang harusnya mereka ketahui. Hal ini menyebabkan muslim Amerika pada awal pembentukan organisasi ini sangat kekurangan referensi dalam hal keislaman.
            Hal yang diakibatkan dari kurangnya pengetahuan tentang islam ini adalah mudahnya islam dimasuki ajaran-ajaran atau budaya-budaya Amerika. Diantaranya adalah tempat peribadatan yang sering disebut dengan masjid diubah namanya menjadi kuil. Seperti Kuil Muhammad 1, Kuil Muhammad 2, dan lain sebagainya. Cara cara peribadatannya pun berbeda dengan muslim pada umumnya. Tata cara peribadatan mereka dipengaruhi oleh bidaya protestan amerika. Tempat peribadatan mereka lebih mirip dengan gereja protestan dan dilengkapi dengan tempat duduk didalamnya, mereka melakukan sholat dengan duduk di tempat duduk yang disediakan tanpa melakukan ruku’ ataupun sujud. Mereka meniru budaya protestan dalam hal ibadah dan tempat ibadah. Para Noi mengajarkan bahwa W.D. Fard Muhammad adalah “Mesias” dalam kekristenan dan mahdi dalam islam. Menurut situs mereka, mereka berbeda dari pemeluk agama asli islam oleh doktrin mereka percaya bahwa Allah telah menjelama sebagai W.D. Fard Muhammad. Salah satu murid pertamanya adalah Elijah Muhammad.
            Organisasi seingkretis islam ini terus berkembang dan mendapat banyak pengikut, sala satu pengikutnya adalah seorang pejuang hak asasi manusia di Amerika yaitu Malcolm X dan seorang petinju ternama dunia yaitu Muhammad Ali. Walaupun pada akhirnya Malcolm X mendirikan organisasi baru yang berbau puritan sebagai lawan dari Nation of Islam sebagai oraganisasi singkretis islam di Amerika.
            Setelah wafatnya Elijah Muhammad, anaknya yang bernama Warist Deen Muhammad merubah ajaran-ajaran ayahnya menjadi islam yang asli atau puritan mengikuti gagasan Malcolm X. tetapi salah satu murid Elijah Muhammad meneruskan perjuangan dan ajaran kepercayaannya, dia adalah Louis Farrakhan.
2.5 Puritan Islam di Amerika
            Kondisi islam yang banyak tercampuri oleh budaya-budaya  lain. Membuat beberapa orang tergerak untuk mengembalikan islam pada ajaran awalnya. Di Indonesia kelompok pemurni ajaran islam atau kelompok puritan islam di perankan oleh organisasi Muhammadiyah. Sedangka di Amerika, puritan islam diperankan oleh America Society of Muslim. Organisasi ini masih merupakan jebolan dari Nation of Islam yang dipegang oleh Warith Deen Muhammad dengan mengikuti ajaran Malcolm X yang sudah memiliki pemikiran dan ajaran yang berbeda dengan Nation of Islam. Malcolm X membawa ajaran islam menjadi ajaran aslinya yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Tanpa adanya integrasi budaya di dalamnya dengan budaya diluar Islam.
            Malcolm X yang lahir di Omaha, Nebraska tahun 1925 dia adalah seorang anak dari pendeta gereja Baptis Reverend Erl. Pria yang memiliki nama asli Malcolm Little ini hidup dalam kemiskinan setelah ayahnya meninggal dan diasuh oleh ibunya. Dengan kehidupan keluarga yang serba susah, ibaunya mengalami stress dan harus dirawat di rumah sakit jiwa pada saat usia Malcolm 13 tahun. Malcolm akhirnya terjun ke dinia criminal untuk memenuhi kebutuhannya. Sampai akhirnya dia dipenjara atas tindak kriminalnya. Di penjara dia banyak tertarik dengan islam terutama yang diajarkan oleh Elijah Muhammad pemimpin Nation of Islam. Dia menghabiskan waktunya di penjara untuk membaca banyak referensi tentang islam dan berbagai buku lainnya. Selepas keluarnya Malcolm dari penjara, dia menemui Elijah Muhammad guna mengikuti ajarannya. Dnegan bekal dari bacaan-bacaannya di penjara, Malcolm menjadi seorang muslim yang hebat dengan bimbingan Elijah Muhammad. Dengan kepintarannya, Malcolm diperintahkan oleh gurunya Elijah Muhammad untuk menjadi seorang mubaligh dan penceramah di Nation of Islam. Namun diakhir kehidupan Elijah Muhammad, terbongkarlah aib gurunya itu di media masa dan membuat pengikutnya sedikit demi sedikit meninggalkannya. Elijah Muhammad terbukti telah menggauli dua sekretaris pribadinya dan memiliki empat anak dari mereka. Berita ini diterbitkan di Los Angeles dengan berisi “Saat ini Mr. Elijah Muhammad pemimpin kelompok Black Muslim, dihadapkan dengan masalah besar, berkaitan dengan dua orang sekretarisnya. Keduanya menuduh Mr. Muhammad telah menghamili mereka. Sampei masing-masing dari mereka mempunyai dua orang anak. Kedua wanita yang berusia dua puluh tahun tersebut adalah Miss Rosary dan Miss Williams, yang mengaku telah digauli oleh Mr. Elijah Muhammda pada tahun 1957, sampai sekarang. Miss Rosary mengaku memiliki deua orang anak dan sedang mengandung anaknya yang ketiga. Tuduhan yang lain ia adalah bapak sekaligus sami dari anak wanitanya”.
            Kejadian tersebut sangat menggoncangkan hati Malcolm dan meninggalkan Amerika guna melaksanakan Haji di tanah Arab. Disana dia melihat bagaimana seluruh umat islam dengan berbagai macam warna kulit bisa menyatu dalam sebuah masjid dan melakukan kegiatan haji secara bersama-sama. Inilah yang mengilhami Malcolm bahwasannya islam tidak terpaku pada penuntutan dan permusuhan terhadap orang kulit putih seperti yang diajarkan oleh Nation of Islam. Sejak saat itu, Malcolm mulai mempelajari islam yang sesunguhnya.[13]
            Pengetahuan tentang islam yang ia dapat di Arab hendak diterapkan di Ameriaka dengan mengajak orang-orang di Nation of Islam untuk mengikuti ajarannya yang ia dapat dari Arab. Seorang penerus Nation of Islam sekaligus anak dari  Elijah Muhammad Writh Deen Muhammad menyetujui ajaran yang Malcolm bawa. Warith Deen Muhammad merekontruksi ulan ajaran yang ditinggalkan ayahnya dan merubah nama organisasinya dengan America society of Muslim. Di lain pihak, murid dari Elijah Muhammad, Louis Farrakhan tidak mau mengikuti ajaran tersebut dan memilih untuk tetap teguh memegang ajaran yang diberikan oleh Elijah Muhammad. Sejak saat itulah islam di Amerika terbagi menjadi dua kelompok yaitu puritan dan singkretis.
            Malcolm X sebagai seorang pemimpin islam puritan di Amerika yang mengganti namanya menjadi El-Hajj Malik El-Shabbaz ini mengembalikan ajaran islam yang dulu penuh dnegan campuran menjadi islam yang hanya merujuk pada Al-Quran dan Hadis dalam hal aqidah maupun syariah.
            Gerakan organisasi ini menerima seluruh golongan dari segala ras dan daerah. Organisasi ini merupakan organisasi agama orang kuli hitam yang menerima orang kulit putih untuk bergabung. Dari sinilah perbedaan warna kulit dalam islam di Amerika berkurang sedikit demi sedikit. Selain itu organisasi ini bergerak dalam penegakkan rukun islam dan rukun iman yang sudah banyak perubahan di Amerika terutama dari ajaran Nation of Islam yang menganggap Elijah Muhammad sebagai nabi dan W.D. Fard Muhammad sebagai tuhan.

Bab 3
Kesimpulan
            Budaya islam di Amerika sangatlah dinamis dan berkebang seiring perkembangan zama. Begitu pula dalam hal integrasi budaya antara islam dan budaya Amerika yang ada atau singkretis dan budaya islam yang tidak tercampur dengan budaya apapun atau puritan.
            Dari peristiwa sejarah yang terjadi di Amerika memberikan sebuah pola pandang Masyarakat Amerika yang rasis, liberal, sekuler, dan kental dengan budaya Kristen protestan dalam memandang islam yang sangat berbeda dengan budadaya-budaya tersebut. Ditambah lagi dengan sejarah masuknya islam dengan perantara budak dari Afrika Barat. Hal ini menyebabkan perilaku intimidasi terhadap umat muslim Amerika dan pengkhususan hak terhadap mereka. Mereka beranggapan muslim adalah makhluk rendahan dan agama islam mendapat dampak dari pandangan mereka terhadap umat muslim dengan menganggap islam sebagai agama orang rendahan.
            Dari perpaduan budaya antara Islam dan budaya Amerika terbentuklah Nation of Islam yang ingin memperjuangkan hak kilit hitam terutama umat muslim Afrika-Amerika. Ditengah-tengah pengintegrasian budaya, lahirlah inisiatif dari seorang pembaru islam Amerika Malcolm X untuk memurnikan islam dan mengembalikan ajaran islam kepada Al-Quran dan Hadis yang disebut dengan puritan islam.
           


             


[1] Hamid Fahmi Zarkasyi, Liberalisme Pemikiran Islam
[2] A history of World ThroughIslamic Eyes : diterjemahkan oleh Yulianto Liputo dengan judul “Dari Puncak Baghdad Sejarah Dunia Versi Islam ( Cetakan 1, Jakarta : penerbit Zaman, 2010) h. 505-523
[3] Diana L., Amerika Baru yang Religius, (Pustaka Sinar Harapan : 2015 : Jakarta) hal.363-364
[4] Ibid.
[5] Indri Puspita, jurnal “Intimidasi Terhadap Kaum Kulit Hitam Sebagai Perilaki Rasisme”
[6] Diana L, Amerika Bru Yang Religius, Pustaka sinar Harapan : Jakarta 2015, hal. 364
[7] Hamid Fahmi Zarkasyi, Liberalisme Pemikiran Islam,
[8] Clifford Geetz. 1970. The Interpretation of Culture. New York : Bassic Book. Hal 87-125
[9] Ibid.
[10] Sutiyono. Benturan Budaya Islam: Puritan dan Singkretis, Jakarta, 2010, hal. 37-40
[11] Darori Amin, 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa, Jogjakarta : Gema Media, hal 83.
[12] Ibid.
[13] Alex Haley. “  X Sebuah Otobiografi”, (Ikon Teralitera : Jakarta : 2002). hal 420