Budaya
islam di Amerika
Oleh
: Mawardi Dewantara
Abstrak
Setiap
negara diseluruh dunia passti memiliki budaya asli yang sudah menyatu dengan
kehidupan masyarakat di tempat tersebut. Begitupula dengan Negara Amerika yang
memiliki budayanya masing-masing. Pada penelitian kali ini, akan dijabarkan
bagaimana Islam sebagai budaya yang baru di kalangan Negara Amerika dapat
menyatu padu dan memberikan pengaruh terhadap kebudayaan mereka.
Penelitian
tentang kebudayaan Amerika ini akan dititikberatkan pada segi histori, pola
fikir, dan juga kesenian Negara Amerika.dan atas hadirnya budaya baru yaitu
budaya Islam di Negara Amerika, memberikan sedikit banyak dampak dan pengaruh
termasuk penyatuan budaya yang disebut dengan sinkretisis budaya dan pengusung
budaya Islam murni yang disebut dengan Puritanisme Islam di dalam kehidupan
budaya Negara Amerika.
Penelitian
kali ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimanakah kehidupan umat muslim di
Negara Amerika dan kegiatan mereka dalam berbudaya islam di tengah-tengah
kehidupan budaya barat yang banyak bersimpangan dengan syariat
Islam
Pendahuluan
Kehidupan umat
muslim tabisa lepas dari budaya islam, karena budaya itu terbentuk dari hal-hal
yang diwajibkan Allah kepada umat muslim yang mencakup syariah, aqidah, dan
akhlak.ketiga hal itulah yang menjadi cirri khas kebudayaan dan peradaban
islam. Turunnya islam menawarkan kebudayaan baru di Makkah dan banyak ditolak
pada awal kemunculannya. Tetapi kebudayaan baru ini diterima sepenuhnya di
kalangan penduduk madinah kala itu. Datangnya budaya islam ke madinah dapat
mendorong kemajuan kota ini dengan pesat dan menjadi awal mula peradaban islam
terbentuk. Peeradaban islam yang hanya mencakup kota madinah ini menjalar luas
di penjuru Arab dan meluas hingga dataran Eropa pada masa kekhalifahan
Abbasyiah.
Berbeda dengan
peradaban Islam yang semakin maju, peradaban barat yang dulunya menjadi
peradaban paling maju sedikit demi sedikit semakin mudur dengan adanya
politisasi dari gereja yang membuat tiang dari sebuah peradaban yaitu ilmu
pengetahuan macet pada titik yang ditetapkan oleh gereja. Kondisi ini
menciptakan perasaan traumatis dalam diri setiap penduduk. Dan membuat
kepercayaan terhadap agama mulai memudar di kalangan Negara-negara barat.
Pada makalah kali ini akan dibahas
tentang bagaimana kehidupan keagamaan terutama islam dapat berkembang di salah
satu dari Negara-negara barat yaitu Amerika. Yang dulunya terkenal rasis dan
menjadi Negara yang bebas seperi sekarang. Penjabaran makalah ini akan banyak
meliputi pandangan penduduk Amerika dengan background budaya barat terhadap
islam dan budayanya. Dan bagaimana umat muslim puritan ataupun sengkretis
mejalankan budayanya di tengah-tengah kebudayaan barat yang memiliki banyak
perbedaan.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Amerika memandang agama Islam
2.
Bagaimana
budaya islam memasuki kebudayaan Amerika
3.
Singkretisme
dan puritanisme islam di Ameriaka
Tujuan
1.
Menjelaskan
pendangan Amerika terhadap agama islam
2.
Mengenalkan
budaya islam puritan dan singkretis dalam kebudayaan Amerika
3.
Kehidupan
ber islam di Merika
BAB 2
Pembahasan
2.1. Masuknya
islam ke Amerika
Islam masuk ke Negara Amerika
melalui empat babak yang berbeda. Setiap babak dimana islam masuk selalu
diserati dengan berbagai fenomena, keadaan budaya dan masyarakat yang
berbeda-beda di setiap babaknya.
Babak
pertama adalah jauh sebelum Colombus menginjakkan kaki di benua Ameriaka
tepatnya pada tahun 1178 M. Tapi pernyataan ini masih diperdebatkan dikalangan
ilmuan sejarah.sebelum penjelajah spanyol menemukan dan menginjakkan kaki
pertama kali di benua Amerika, Islam Afrika Barat sudah membangun peradaban di
Ameriaka. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya perbendaharaan kata dari
orang-orang Pima di barat daya dan bahasa Algonquina yang berasal dari bahasa
Arab. Selain itu tercatat juga di Memoir Cristhoper Colombus bahwasannya dia
menemukan masjid di atas sebuah bukit di pesisir Kuba ketika menginjakkan kaki
pertama kali disana. Peta yang digunakan Colombus kala menjelajahi Samudra
tidak lain adalah peta Al-Idris seorang ilmuan muslim yang pernah bekerja di
Sicilia. Seorang ahli geografi muslim juga menceritakan bahwasannya jauh
sebelum Colombus mengijakkan kaki di Ameriak, 8 orang ahli pelayaran islam
berasal dari Lisbanon telah melakukan serangkaian perjalanan guna menemukan
pulau-pulau di daerah Atlantik yang akhirnya mengijakkan kakinya di Amerika.
Tapi pernyataan ini banyak dibantah oleh para ilmuan disebabkan kurang kuatnya
argumen yang mendukung pernyataan tersebut dan menyatakan fase masuknya Islam
ke Amerika pada kisaran Abad ke 16 dan 18.
Babak
kedua ini lah yang menjadi kesepakatan sebagian besar ilmuan. Bahwasannya islam
masuk ke Amerika yaitu pada Abad 19. Penyebaran islam di masa ini berawal dari
pengiriman budak-budak kilit hitam dari daerah Afrika Barat yang banyak
diantara mereka adalah seorang muslim. Peradaban islam di Afrika Barat yang
sudah sangat berkembang menyumbangkan banyak hal terutama dalam hal pendidikan.
Hampir seluruh budak kulit hitam itu bias baca tulis dengan huruf arab. Tetapi
kemampuan dan dan potensi yang dimiliki orang kulit hitam tidaklah diakui dan
bahkan dimanipulasi seakan-akan orang-orang itu lemah dan bodoh dengan
mempekerjakannya di perkebunan agar tidak ada yang tahu kemampuan para budak
itu. Dan bahkan tak jarang banyak budak yang lupa cara menulis karena begitu
lama tidak menulis dan mebaca. Hal semacam ini dilakukan karena keadaan yang
ada tidak sesuai dengan stereotip orang kulit putih yang rasis terhadap ras
kulit hitam. Argument ini menyatakan bahwasannya muslim adalah umat keturunan
para budak yang hina. Hal ini lah yang kelak menjadi akar kehinaan muslim
dihadapan kaum kulit putih di Amerika.
Pada
babak ketiga masuknya islam ke Amerika dimulai dengan adanya imigrasi penduduk
setelah perang dunia ke-2. Imigrasi penduduk ini membawa orang-orang Palestina
yang terusir dari Israel, orang-orang mesir dan Irak yang lari akibat kekacauan
politik di negaranya, serta orang-orang Yogoslavia dan Albania
Babak
yang terakhir terjadi ketika adanya perubahan-perubahan pada undng-undang
imigrasi di Amerika pada pertengahan tahun 1960-an yang menghadirkan para professional islam yang
berpendidikan dari seluruh dunia. Beberapa dari mereka bermukim di Amerika
untuk mencari pekerjaan yang sesua dengan pendidikannya. Dari sisnilah
dimulainya islam yang terus berkembang hingga kini di Amerika.
2.2
Budaya Amerika memandang Islam
Berbicara
tentang budaya Ameriaka, tidak akan jauh-jauh dari pembahasan budaya
bangsa-bangs Barat. Dan bahkan mungkin kita akan sulit menemukan budaya-budaya
asli Amerika sendiri atau budaya penduduk Amerika yang telah banyak di genosida
oleh bangsa kilit putih yaitu suku Indian.
Berbicara
tentang budaya Amerika tidak akan bias lepas dari kata rasisme, sekulerisme,
liberalism, dan Kristen protestan. Empat hal tersebut yang menjadi budaya di
kalangan penduduk Amerika.
Rasisme
adalah tindakan deskriminatif yang berdasar warna kulit atau ras tertentu.
Rasisme sendiri sebenarnya sudah muncul bersama terciptanya manusia yang
memiliki sifat bawaan alamih yang berupa ego. Keegoisan seseorang terus
berkembang hingga seseorang itu hidup berkelopok dan menyatakan kelompoknya
lebih ungul dari kelompok yang lain lalu terjadilah deskriminasi dan intimidasi
terhadap kelompok yang dianggap rendah.
Sedang
rasisme yang terjadi di Amerika berawal dari kedatangan Eropa kulit Putih ke
Tanah Amerika dengan dipimpin Cristhoper Colombus. Disana mereka bertemu dengan
penduduk asli daerah itu yang konon berasal dari Asia dan sudah menempati tanah
Amerika sejak 20.000 tahun sebelum kedatangan Colombus. Orang-orang kuit putih
itu datang dan mengira bahwa tanah yang mereka injak adalah tanah India. Oleh
sebab itu orang orang asli disana disebut dengan orang Indian. Orang-orang
kulit putih tersebut datang dan ingin menguasai tanah disana. Niat tersebut
tidak disetujui oleh penduduk asli Ameriaka atau orang Indian. Dari situ lah
terjadi pepetrangan antara orang0orang kulit putih Eropa dan orang-orang kulit
hitam Indian. Peperangan tersebut berakhir dengan kekealahan bagi orang-orang
Indian. Dan tanah Amerika pun dikuasai oleh orang-orang kulit putih.Kekalahan
orang-orang Indian atas Eropa mengakibatkan pandangan baru terhadap orang kulit
hitam Indian sebagai seorang yang hina, bodoh, dan primitive. Dimulailah
perasaan unggul orang-orang kulit puti terhadap orang-orang kulit hitam yang
menjadi akar rasisme.
Seiring
berkembangnya dunia perindustrian, penduduk amerika kulit putih sukses menjadi
produsen kapas dunia. Kebutuhan terhadap budak ataupun buruh sangat mendesak
orang-orang kulit putih dikarenakan semakin bertambahnya permintaan dunia terhadap
produk kapas mentah. Kebutuhan terhadap budak ini menuntut Amerika kala itu
untuk mendatangkan orang-orang kulit hitam dari Afrika barat pada abad 18 dan
19. Diafrika Barat kala itu sudah terbangun peradaban islam yang maju. Lebih
dari sepuluh juta orang Afrika Barat diangkut paksa ke Ameriaka untuk dijadikan
budak. Dan sebagian besar dari mereka adalah seorang muslim. Budak-budak muslim
tersebut yang didatangkan ke Amerika hamper seluruhnya dapat menulis dan
membaca dengan aksara arab. Keadaan ini sangat berlawanan dengan pandangan
mereka terhadap orang-orang kulithitam. Dan Orang-orang kulit putih yang
memiliki budak seringkali tidak menggolongkan mereka sebagai orang Afrika
melainkan sebagai orang Arab.
Diskriminasi
orang kulit putih terhadap orang kulit hitam dan kedatangan umat muslim sebagai
budak kulit hitam ke Amerika memberikan pandangan buruk terhadap islam. Mereka
beranggapan bahwa islam adalah agama budak kulit hitam yang rendah dan hina.
Ditambah dengan anggapan orang-orang kulit putih bahwasannya para budak muslim
berkulit hitam itu berasal dari Arab, Negara yang menjadi tempat pertama
terbentuknya peradaban islam.
Selain
budaya ameriak yang sangat rasis, penduduk kulit putih juga membawa pemikiran
psca reinasance ke Ameriaka. Pemikiran liberal dan sekuler sangat kental dengan
kehidupan Negara Barat pasca Reinasance. Pola fikir ini sebenarnya adalah
bentuk trauma orang-orang Barat yang selama ratusan tahun dipolitisasi oleh
gereja.
Libralisme dan sekulerisme hadir bersamaan dengan datangnya orang-orang Eropa
ke Amerika. Pemikiran liberal ini lah yang menjadi landasan berfikir para
pembesar Amerika dalam memandang segala hal, termsuk dalam hal politik yang
akhirnya mejadikan liberal sebagai bentuk pemerintahannya. Pemikiran liberal
yang dimiliki oleh orang-orang terpandang itu menuntut untuk bias hidup tanpa
adanya sesuatu yang mengikat termasuk Negara. Budaya ini sangat berlawanan
dengan budaya yang diusung oleh umat muslim dan mengakibatkan keterkucilan
orang muslim di Amerika.
Budaya
yang msih kental di Amerika diantaranya adalah budaya Kristen protestan yang
juga sangat kental di kalangan penduduk Amerika yang masih memeluk agama
tersebut kala itu. Dan dengan pemeluk-pmeluknya yang merupakan orang kulit
putih, Agama ini menjadi agama yang unggul dan utama hingga menjadi budaya di
kalangan penduduk Amerika. Budaya dari agama ini juga memberi pengaruh terhadap
islam yang saya sebut dalam makalah ini dengan islas singkretis dan akan seya
jabarkan di bab selanjutnya.
Budaya
yang terbentuk dari rangkaian sejarah tersebut memberikan sebuah pola pandangan
orang Amerika yang salah terhadap Muslim di sana. Pola pandang yang berlawanan
dengan islam itu telah menjadi mayoritas di Ameriak sedanangkan Muslim sendiri
masih menjadi minosritas dan tak jarang masih mendapatkan diskriminasi dari
penduduk Amerika.
2.3 Singkretisme dan puritanisme
Pembicaraan
tentang singkretis dan puritan merupakan cabang pembahasan budaya. Kali ini,
islam akan dibahas sebagai sebagian dari budaya. Ada beberapa pandangan tentang
makna subuah budaya islam. Diantaranya adalah seperti yang diungkapkan oleh
Geetz bahwasannya agama adalah sebuah
budaya atau dalam kata lain, agama merupaka pedoman manusia dalam memberikan
interpretasi dan bertindak.
Selaras dengan itu Geetz juga mengungkapkan bahwasannya agama adalah suatu
system symbol yang berfungsi untuk mengukuhkan suasana hati dan motivasi yang
kuat dan mendalam dalam diri manusia dengan memformalisasikan konsepsei tentang
tatanan umum eksistensi dan membungkus konsep itu dengan aura aktualisasi yang
bagi perasaan dan motivasi tampak realistik.
Ungkapan
Geetz tersebut menunjukkan bahwa budaya adalah suatu konsep atau symbol-simbol yang
terbentuk dalam fikiran dan ide manusia. Dengan kata lain budaya adalah suatu
system ide ataupun pemikiran. Budaya-budaya yang sering kita lihat seperti
kesenian, tata karma, dan lain sebagainya adalah sebuah implementasi ataupun
buah dari ide dan pemikiran suatu kelompok yang disepakati. Tetapi budaya
sendiri berada di konsepsi fikiran bukan berada di luar fikiran.
Ketika
memandang islam sebagai sebuah budaya, terutama didalam sebuah kelompok, islam
merupakan konsepsi ide dari Allah SWT yang disepakati oleh kelompok tersebut
dan mengimplementasikan ide tersebut dengan berbagai bentuk ibadah. Begitu pula
ketika islam sebagai budaya membaur dan memasuki suatu kelompok atau golongan
dengan budaya yang berbeda. Proses pertemuan budaya tersebut terjadi didalam
ide dan pemikiran setiap individu. Maka wajar jikalau banyak kita temukan
perbedaan dalam hal pemikiran, ide ataupun hasil dari pemikiran tersebut yang
dari situlah terciptanya berbagai budaya yang berunsur islami ataupun islam
yang berunsur budaya.
Budaya
yang berunsur islami berarti menjadikan budaya yang ada sesuai dengan konsep
dasar islam. Sedangkan islam yang berunsur budaya berarti menjadikan islam
sesuai dengan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat. Fenomena ini wajar
terjadi di kalangan mayarakt yang berbudaya karena setiap orang memiliki budaya
dalam bentuk ide yang jika berbenturan ataupun bertemu dengan konsepsi ide
budaya yang lain akan terjadi pergeseran salah satu budaya ataupun kedua budaya
tersebut tergantung kuatnya penanaman setiap budaya tersebut dalam diri
seseorang. Tatkala budaya islam lebih kuat dan dominan, maka yang akan terjadi
adalah budaya yang berunsur islam. Ini berarti islam yang tertanam kuat di
dalam diri seseorang menggeser peran budaya yang datang lalu memodifikasi
budaya tersebut. Begitu juga sebaliknya, tatkala dominasi pada diri seseorang
adalah budaya selain islam, maka ketika datang ide tentang budaya islam, budaya islam akan tergeser dan termodifikasi
sesuai dengan budaya yang dominan paa diri seseorang tersebut. Dari konsepsi
tentang budaya dan islam sebagai budaya itu munculah yang sering kita sebut
dengan istilah singkretis dan puritan dalam budaya.
Singkretis
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti usaha untuk mencaripenyesuaian
antara dua aliran. Sedang secara etimologi berasal dari kata syin
(dalam bahasa arab) dan Kretiozein yang berarti mencampur
adukkan unsur-unsur yang saling bertentangan.
Dalam budaya jawa sudah banyak terjadi singkretisme budaya dengan budaya Islam.
Yang dilakukan oleh Wali Songo. Seperti budaya jawa di kala itu yang masih memegang
teguh Hindu Budha dipertemukan oleh Wali songo dengan budaya Islam dalam bentuk
rekontruksi seni pewayangan yang berunsur Hindu Budha dan memasukkan
nilai-nilai islam di dalamnya. Misalnya pada cerita Bimasuci dimana Bima yang
merupakan salah satu dari Pandawa lima yang diperintah oleh gurunya resi Durna
untuk mencari “Air Suci Perwita Sari
Kayugung susuhing Angin” di laut selatan. Air suci perwita sari atau air
kehidupan adalah lambing ilmu yang sejati.Kayugung
Susuhing Angina tau kayu besar sarang nafsu adalah lambing
rintangan-rintangan yang menghambat tujuan manusia karena dipengaruhi oleh
nafsu lawamah, ammarah, sufiyah,
muthmainnah. Jadi Bimasuci adalah kisah mencari ilmu sejati dengan melewati
berbagai rintangan. Dan pada puncaknya, Bima bertemu dengan Dewa Ruci yang
mirip dengannya tetapi jauh lebih kecil dari Bima. Lalu Bima diperintahkan
untuk masuk kedalam telinga Dewa Ruci dan didlam telingan itulah Bima mendapat
banyak pelajaran hidup. Kisah ini merupakan bentuk rekontruksi pewayangan
dengan memasukkan unsure tasawuf ke dalam cerita pewayangan. Dan banyak lagi
contoh-contoh yang lain. Singkretis islam di Indonesia dipegang oleh Nahdhotul
Ulama sedang di Amerika diperankan oleh Nation of Islam
Sedang
puritan dalam memiliki arti kumpulan sejumlah kelompokkeagamaan yang
memperjuangkan kemurnian doktrin dan tata cara peribadatan serta kesalehan
perseorangan dan jemaaat. Istilah puritan sering disandingkan engan istilah
ortodoks dan funamentalis. Dimana ajarannya bertujuan untuk mengembalikan islam
yang banyak bercampur dengan budaya lain kepada islam yang murni ari Nabi
Muhammad SAW. Kaum puritan berpendapat bahwa islam itu suci dan satu, ketika
islam dicampur adukkan dengan budaya diluar islam berarti sudah mengkotori dan
bahkan sudah keluar dari kriteria islam yang sesungguhnya.di Indonesia kaum
puritan dipegang oleh Muhammadiyah sedang di Amerika kaum puritan diperankan
oleh America society of Muslim yang didirikan olehWarith Deen Muhammad yang
meriupakan anak dari Elijah Muhammad.
2.4
Singkretis Islam di Amerika
Kebudayaan yang terus berkembang
di dunia ini seiring kemajuan zaman menuntut islam untuk bisa menyatu dengan
budaya-budaya yang ada. Begitu pula yang tersirat di benak orang-orang
singkretis islam di Amerika. Mereka memilih untuk menjadikan islam sebagai
agama dan budaya ini bisa menyatu dan membaur dengan budaya-budaya yang ada.
Empat
hal yang sudah tersebut sebelumnya yaitu rasisme,
sekularisme, liberal,dan kristern protestan merupakan budaya yang sudah membaur
dengan masyarakat Amerika.
Akibat
dari perlakuan rasisme sangat dirasakan oleh umat muslim Amerikayan hampir
seluruhnya adalah kulit hitam yang didatangkan dari Afrika Barat untuk
dijadikan budak di Amerika. Ditambah lagi dengan terjadinya peristiwa 11 September
2001 dimana dua pesawat yang dibajak oleh ekstrimis islam Al-Qaeeda yang
dipimpin oleh Osama bin Laden menabrak dan menghancurkan dua menara kembar WTC
(World Trade Center) setinggi 110 lnatai dengan tujuan balas dendam atas
dukungan Amerika terhadap Israel. Tetapi, banyak fakta yang tidak sesuai dengan
berita yang tersebar tentang kejadian tersebut.
Hal-hal
tersebut yang menjadi landasan penduduk Amerika melakukan diskriminasi terhadap
umat muslim yang sudah tercoreng nama baiknya dengan adanya peristiwa tersebut.
Perlakuan diskriminatif yang berbentuk perlakuan dengan prasangka, perlakuan
secara khusus oleh petugas keamanan bandara, disebut dengan nama panggilan yang
menghina, diperlakukan secara khusus oleh penegak hokum, dan serangan fisik ini
terbukti dengan adanya beberapa kejadian diantaranya ketika sekelompok muslim
mendekati masjid di Sterlin, Virginia sebelum menaiki bis untuk mendonorkan
darah, terlihat tulisan “Matilah babi-babi, muslim terbakar semua”. Di
Alexandria seseorang melemparkan batu bata yang dibungkus kertas dengan pesan
bernada kebencian dan memecahkan sbuah took buku islam.
Dan banyak lagi kejadian dan peristiwa-peristiwa intimidasi yang lain.
Hal
ini yang mendasari organisasi islam di Amerika yaitu NOI atau Nation of Islam
menjadikan tujuan utama dari organisasi islam ini adalah penuntutan kesamaan
hak dan penghapusan diskriminatif.Nation of Islam adalah gerakan keagamaan
Afrika- Amerika muslim yang didirikan di Ditroit, Michigan, oleh Wallance D.
Fard Muhammdad pada juli 1930. Dia berangkat untuk memperbaiki kondisi
spiritual, mental, social, dan ekonomi dari orang-orang kulit hitam dan wanita
Amerika. Daro 1934-1975, NOI dipimpin oleh Elijah Muhammad yang juga mendirikan
bisnis kepemilikan real estate, angkatan bersenjata, dan sekolah.
Organisasi ini lebih mengarah kepada
perjuangan orang kulit hitam atas orang kulit putih dan banyak mengabaikan
pengetahuan islam yang harusnya mereka ketahui. Hal ini menyebabkan muslim
Amerika pada awal pembentukan organisasi ini sangat kekurangan referensi dalam
hal keislaman.
Hal
yang diakibatkan dari kurangnya pengetahuan tentang islam ini adalah mudahnya
islam dimasuki ajaran-ajaran atau budaya-budaya Amerika. Diantaranya adalah
tempat peribadatan yang sering disebut dengan masjid diubah namanya menjadi
kuil. Seperti Kuil Muhammad 1, Kuil Muhammad 2, dan lain sebagainya. Cara cara
peribadatannya pun berbeda dengan muslim pada umumnya. Tata cara peribadatan
mereka dipengaruhi oleh bidaya protestan amerika. Tempat peribadatan mereka
lebih mirip dengan gereja protestan dan dilengkapi dengan tempat duduk
didalamnya, mereka melakukan sholat dengan duduk di tempat duduk yang
disediakan tanpa melakukan ruku’ ataupun sujud. Mereka meniru budaya protestan
dalam hal ibadah dan tempat ibadah. Para Noi mengajarkan bahwa W.D. Fard
Muhammad adalah “Mesias” dalam kekristenan dan mahdi dalam islam. Menurut situs
mereka, mereka berbeda dari pemeluk agama asli islam oleh doktrin mereka
percaya bahwa Allah telah menjelama sebagai W.D. Fard Muhammad. Salah satu
murid pertamanya adalah Elijah Muhammad.
Organisasi
seingkretis islam ini terus berkembang dan mendapat banyak pengikut, sala satu
pengikutnya adalah seorang pejuang hak asasi manusia di Amerika yaitu Malcolm X
dan seorang petinju ternama dunia yaitu Muhammad Ali. Walaupun pada akhirnya
Malcolm X mendirikan organisasi baru yang berbau puritan sebagai lawan dari
Nation of Islam sebagai oraganisasi singkretis islam di Amerika.
Setelah
wafatnya Elijah Muhammad, anaknya yang bernama Warist Deen Muhammad merubah
ajaran-ajaran ayahnya menjadi islam yang asli atau puritan mengikuti gagasan
Malcolm X. tetapi salah satu murid Elijah Muhammad meneruskan perjuangan dan
ajaran kepercayaannya, dia adalah Louis Farrakhan.
2.5
Puritan Islam di Amerika
Kondisi
islam yang banyak tercampuri oleh budaya-budaya
lain. Membuat beberapa orang tergerak untuk mengembalikan islam pada
ajaran awalnya. Di Indonesia kelompok pemurni ajaran islam atau kelompok
puritan islam di perankan oleh organisasi Muhammadiyah. Sedangka di Amerika,
puritan islam diperankan oleh America
Society of Muslim. Organisasi ini masih merupakan jebolan dari Nation of
Islam yang dipegang oleh Warith Deen Muhammad dengan mengikuti ajaran Malcolm X
yang sudah memiliki pemikiran dan ajaran yang berbeda dengan Nation of Islam.
Malcolm X membawa ajaran islam menjadi ajaran aslinya yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW. Tanpa adanya integrasi budaya di dalamnya dengan budaya diluar
Islam.
Malcolm
X yang lahir di Omaha, Nebraska tahun 1925 dia adalah seorang anak dari pendeta
gereja Baptis Reverend Erl. Pria yang memiliki nama asli Malcolm Little ini
hidup dalam kemiskinan setelah ayahnya meninggal dan diasuh oleh ibunya. Dengan
kehidupan keluarga yang serba susah, ibaunya mengalami stress dan harus dirawat
di rumah sakit jiwa pada saat usia Malcolm 13 tahun. Malcolm akhirnya terjun ke
dinia criminal untuk memenuhi kebutuhannya. Sampai akhirnya dia dipenjara atas
tindak kriminalnya. Di penjara dia banyak tertarik dengan islam terutama yang
diajarkan oleh Elijah Muhammad pemimpin Nation of Islam. Dia menghabiskan
waktunya di penjara untuk membaca banyak referensi tentang islam dan berbagai
buku lainnya. Selepas keluarnya Malcolm dari penjara, dia menemui Elijah
Muhammad guna mengikuti ajarannya. Dnegan bekal dari bacaan-bacaannya di
penjara, Malcolm menjadi seorang muslim yang hebat dengan bimbingan Elijah
Muhammad. Dengan kepintarannya, Malcolm diperintahkan oleh gurunya Elijah
Muhammad untuk menjadi seorang mubaligh dan penceramah di Nation of Islam. Namun
diakhir kehidupan Elijah Muhammad, terbongkarlah aib gurunya itu di media masa
dan membuat pengikutnya sedikit demi sedikit meninggalkannya. Elijah Muhammad
terbukti telah menggauli dua sekretaris pribadinya dan memiliki empat anak dari
mereka. Berita ini diterbitkan di Los Angeles dengan berisi “Saat ini Mr.
Elijah Muhammad pemimpin kelompok Black Muslim, dihadapkan dengan masalah
besar, berkaitan dengan dua orang sekretarisnya. Keduanya menuduh Mr. Muhammad
telah menghamili mereka. Sampei masing-masing dari mereka mempunyai dua orang
anak. Kedua wanita yang berusia dua puluh tahun tersebut adalah Miss Rosary dan
Miss Williams, yang mengaku telah digauli oleh Mr. Elijah Muhammda pada tahun
1957, sampai sekarang. Miss Rosary mengaku memiliki deua orang anak dan sedang
mengandung anaknya yang ketiga. Tuduhan yang lain ia adalah bapak sekaligus
sami dari anak wanitanya”.
Kejadian
tersebut sangat menggoncangkan hati Malcolm dan meninggalkan Amerika guna
melaksanakan Haji di tanah Arab. Disana dia melihat bagaimana seluruh umat
islam dengan berbagai macam warna kulit bisa menyatu dalam sebuah masjid dan
melakukan kegiatan haji secara bersama-sama. Inilah yang mengilhami Malcolm
bahwasannya islam tidak terpaku pada penuntutan dan permusuhan terhadap orang kulit
putih seperti yang diajarkan oleh Nation of Islam. Sejak saat itu, Malcolm
mulai mempelajari islam yang sesunguhnya.
Pengetahuan
tentang islam yang ia dapat di Arab hendak diterapkan di Ameriaka dengan
mengajak orang-orang di Nation of Islam untuk mengikuti ajarannya yang ia dapat
dari Arab. Seorang penerus Nation of Islam sekaligus anak dari Elijah Muhammad Writh Deen Muhammad menyetujui
ajaran yang Malcolm bawa. Warith Deen Muhammad merekontruksi ulan ajaran yang
ditinggalkan ayahnya dan merubah nama organisasinya dengan America society of
Muslim. Di lain pihak, murid dari Elijah Muhammad, Louis Farrakhan tidak mau
mengikuti ajaran tersebut dan memilih untuk tetap teguh memegang ajaran yang
diberikan oleh Elijah Muhammad. Sejak saat itulah islam di Amerika terbagi
menjadi dua kelompok yaitu puritan dan singkretis.
Malcolm
X sebagai seorang pemimpin islam puritan di Amerika yang mengganti namanya
menjadi El-Hajj Malik El-Shabbaz ini
mengembalikan ajaran islam yang dulu penuh dnegan campuran menjadi islam yang
hanya merujuk pada Al-Quran dan Hadis dalam hal aqidah maupun syariah.
Gerakan
organisasi ini menerima seluruh golongan dari segala ras dan daerah. Organisasi
ini merupakan organisasi agama orang kuli hitam yang menerima orang kulit putih
untuk bergabung. Dari sinilah perbedaan warna kulit dalam islam di Amerika
berkurang sedikit demi sedikit. Selain itu organisasi ini bergerak dalam
penegakkan rukun islam dan rukun iman yang sudah banyak perubahan di Amerika
terutama dari ajaran Nation of Islam yang menganggap Elijah Muhammad sebagai
nabi dan W.D. Fard Muhammad sebagai tuhan.
Bab
3
Kesimpulan
Budaya
islam di Amerika sangatlah dinamis dan berkebang seiring perkembangan zama.
Begitu pula dalam hal integrasi budaya antara islam dan budaya Amerika yang ada
atau singkretis dan budaya islam yang tidak tercampur dengan budaya apapun atau
puritan.
Dari
peristiwa sejarah yang terjadi di Amerika memberikan sebuah pola pandang
Masyarakat Amerika yang rasis, liberal, sekuler, dan kental dengan budaya Kristen
protestan dalam memandang islam yang sangat berbeda dengan budadaya-budaya
tersebut. Ditambah lagi dengan sejarah masuknya islam dengan perantara budak
dari Afrika Barat. Hal ini menyebabkan perilaku intimidasi terhadap umat muslim
Amerika dan pengkhususan hak terhadap mereka. Mereka beranggapan muslim adalah
makhluk rendahan dan agama islam mendapat dampak dari pandangan mereka terhadap
umat muslim dengan menganggap islam sebagai agama orang rendahan.
Dari
perpaduan budaya antara Islam dan budaya Amerika terbentuklah Nation of Islam
yang ingin memperjuangkan hak kilit hitam terutama umat muslim Afrika-Amerika.
Ditengah-tengah pengintegrasian budaya, lahirlah inisiatif dari seorang pembaru
islam Amerika Malcolm X untuk memurnikan islam dan mengembalikan ajaran islam
kepada Al-Quran dan Hadis yang disebut dengan puritan islam.
Cahaya Raudhah Tour and Travel, paket umroh murah, umroh plus, travel haji dan umroh subang, harga umroh 2025, paket umroh 2025, kenapa kita harus umroh? biaya umroh untuk 1 orang 2025, travel umroh subang, Travel Umroh Jawa Barat, Travel Umroh Tasikmalaya, doa kepulangan umroh, Travel Umroh Karawang
Layanan Cahaya Raudhah
Umroh Reguler
Umroh Plus Thaif
Umroh Plus Turki
Umroh Plus Qatar
Haji Plus dan Furoda
Tabungan Umroh
Wisata Halal